Sabtu, 07 Maret 2015

Puisi tanpa Judul

Setiap malam aku menangis
Bukan menangisi nasibku
Tapi ini karena aku tak bisa
Bahagiakan orang di sekelilingku

Dan sering aku bertanya pada diriku sendiri
Untuk apa aku hidup?
Apa tujuan hidupku?
Tapi diri ini hanya mengerang tak tau

Andai aku mempunya teman
Sebagai kawan menapaki masa depan
Tapi itu hanyalah angan-angan
Mempunyai teman tidak semudah itu

Sampai detik ini aku belum menemukan
Seseorang yang dapat ku percaya
Dan hanya tangislah temanku
Hanya lembaran kertas dan tinta
Yang setia dengan curahan hatiku

Ah sudahlah..
Toh aku masih mempunyai Umi dan Abi
Yang selalu membimbingku
Supaya bisa menjadi wanita yang mulia

Sesuai namaku..
Nisa yang berarti Wanita
Dan Nafisah yang artinya Mulia
Itulah doa orang tuaku melalui namaku

Dan aku bersyukur..
Karena masih mempunyai
Allah yang senantiasa menjaga
Dan melindungiku kapanpun dan dimanapun aku berada

Hanya melalui puisi/tulisan lah
Aku merasa lega
Tanpa beban, walaupun mereka
Tak bisa menjawab / memberiku masukan

Tapi setidaknya mereka
Tak pernah mengumbar rahasiaku
Seperti mulut-mulut manusia
Yang begitu mudah membuka rahasiaku

Aku tidak membenci mereka
Yang dengan mudahnya mengumbar rahasiaku
Aku hanya kecewa kepada mereka
Karena kepercayaanku dihianati

Aku selalu berusaha memaafkan mereka
Walaupun itu sangat sulit
Bukankah Allah Maha Pemaaf?
Dan aku di ajarkan sedari kecil

Untuk tidak memelihara dendam
Aku di ajarkan untuk bisa meminta maaf terlebih dahulu
Jika aku memang yang salah
Dan memaafkan kesalahan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Rasa

Cinta.. Sulit bagiku mengartikan sebuah rasa cinta Kata-kata pun seakan bisu untuk menerjemahkannya Ibarat mata yang tak bisa meman...