Sabtu, 01 Agustus 2015

Untukmu yang berada didalam hatiku



Aku tak mengerti belenggu apa yang ada pada dirimu. Tanpa kau sadari, sikapmu menyakitiku, tingkahmu sangat menyiksaku. Mengapa kau tega melakukan itu padaku? Apa susahnya mengatakan tentang apa yang ada dalam hatimu? Supaya diriku tak terlalu berharap.
        Aku tak ingin apa-apa darimu, aku hanya ingin pernyataan darimu, pernyataan yang tulus dari hatimu. Aku tak meminta jawaban padamu karena aku tak bertanya. Aku bukan type perempuan yang serba meminta atau bertanya tentang hal ini.
        Mungkin bagimu tak berarti, namun bagiku itu sangat menenangkan. Aku tak meminta, aku tak mau kau melakukannya dengan terpaksa. Sayang, kau datang sebagai penyembuh lukaku, namun tanpa sadar semakin lama kau menambah luka.
        Apa ini terlalu tak penting bagimu? Apa kau tak ingin semua berubah menjadi indah? Apa kau takut aku akan mengekangmu? Sayang, mengapa?
        Kurang sabar apalagi aku tuk menantimu? Sampai kapan kau akan berhenti menggantungku? Apa sampai mati karena cintamu yang ditarik ulur. Aku bukan layang-layang yang mau ditarik ulur. Aku pun bukan jemuran basah yang harus digantung hingga kering. Kurang apalagi penantianku selama ini? 6 bulan bukan waktu yang sebentar untuk menanti ini. Perempuan mana lagi yang akan tahan bila ada diposisiku?
        Kau tak mengerti betapa rapuhnya hati ini. Aku bisa lelah sayang. Untuk apa perhatianmu selama ini? Untuk apa panggilan sayang dan emoticon hug and kiss yang selalu kau umbar? Untuk apa sayang?
        Kau tak faham dengan perasaanku ini, semua masih menggantung, rasa takut kehilanganmu, cemburu, dan rindu selalu menghantuiku. Aku tak bisa berbuat apa-apa jika kau memilih yang lain, karena memang kita tak memiliki status, aku bukan siapa-siapamu.
        Aku tak mau mengharapkanmu, karena memang aku tak ingin kecewa. Tapi, seakan-akan kau selalu membuatku berharap.
        Apa aku harus bertanya bagaimana perasaanmu padaku? Apa aku harus bertanya tentang status ini? Apa aku harus meminta kepastian darimu? Aku bukan perempuan yang berkarakter seperti itu, aku bukan nam yang bisa mengngkapkan semuanya. Bukan gengsi tapi aku hanya ingin tau apa kamu berjuang untukku.
        Jika aku bertemu padamu aku tak tau harus bagaimana. Aku tak ingin berharap, aku ingin menyudahi semuanya tapi itu semua absurd dilakukan. Aku menyayangimu, entah kau pun begitu atau tidak, aku tak mengerti. Kau seakan tak peduli pada perasaanku. Aku tak tau harus bagaimana.
        Aku benar-benar tak mengerti apa maumu. Aku bimbang, gelisah, terluka tapi kau tak pernah peduli.
        Sayang, katakan apa yang kau rasakan setelah kau mengenalku? Katakan dengan jujur. Aku akan terima kejujuranmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Rasa

Cinta.. Sulit bagiku mengartikan sebuah rasa cinta Kata-kata pun seakan bisu untuk menerjemahkannya Ibarat mata yang tak bisa meman...